Rabu, 02 Januari 2019

Haji - kbih atau non kbih - tips memilih kbih

Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk menunjang kelancaran ibadah haji adalah pemilihan kbih yang tepat. Tentunya absurd sekali kalau saran pemilihan kbih mana yang tepat berasal dari yang tidak pakai kbih, tapi ya anggap saja lebih netral krn melihatnya tidak memihak kbih manapun :)

Jadi, apa yang perlu diperhatikan sebelum memilih kbih:
1. Pelajari dan pahami prosesi ibadah haji terlebih dahulu
Dalam prosesi puncak ibadah haji, ada rukun, wajib, dan sunah haji. Untuk penjelasannya singkatnya, prosesnya terdiri dari 1. Tarwiyah ( tgl 8 Dzulhijjah) 2. Wukuf ( tgl 9) 3. Bermalam di muzdalifah 4. Lontar jumrah tgl 10,11,12,13  5. Menginap di mina  6. Tawaf sa'i dan tahalul di masjidil haram.
Pembeda utama adalah di tarwiyah di mina. KBIH yang mengusahakan untuk melakukan tarwiyah, umumnya akan berusaha memenuhi seluruh rangkaian ibadah sesuai tuntunan Rasulullah, termasuk di dalamnya menginap full di Mina selama 3 hari dan melontar jumrah pada waktu yg afdol atau paling tidak sesuai aturan penyelenggara haji.
Kalau KBIH yg tidak tarwiyah,umumnya banyak mengambil keringanan selama masih memenuhi wajib haji, termasuk di antaranya tidak full menginap di mina,tetapi bolak balik antara tempat lontar jumrah dan hotel, dan melontar jumrah pada tanggal 10, 11 dan 12 seringkali sebelum masuk waktu afdol. Biasanya pengurus KBIH akan mengajak jamaahnya untuk sedekah setelah masa puncak haji sebagai pengganti kekurangan ibadah.
Pertimbangan tiap KBIH beragam,tapi tetap kembali selama ibadah wajibnya terpenuhi.

2. Seberapa banyak ustad ustadzah/pembimbing ibadah yg disediakan oleh KBIH
Umumnya tiap KBIH membawa beberapa pembimbing ibadah. Tapi tidak semua menyediakan pembimbing ibadah untuk jamaah perempuan, dan kalaupun ada kadang jumlahnya belum memadai.

3. Kesiapan membimbing jamaah manula atau yang berkebutuhan khusus
Apabila calon jamaah haji adalah manula atau yang berkebutuhan khusus,perlu dipastikan kesiapan KBIH dalam menghandle jamaah. Sebaiknya ada pendamping dari keluarga jamaah yang siaga di sisi jamaah berkebutuhan khusus. Meski ada beberapa yang 'menitipkan' keluarganya dengan menambah biaya di luar biaya KBIH, tapi mengharapkan petugasnya bisa setia 24 jam di samping jamaah yang ditipkan tentunya sangat merepotkan karena ada kewajiban KBIH mengurus semua jamaahnya.

4. Ibadah di luar prosesi ibadah haji dan umrah
Yang ini sebenarnya seiring dengan poin no 1,meski tidak berhubungan langsung. Jadi, proses puncak ibadah haji itu max.7 hari jika mulai dari terwiyah sampai lontar terakhir tgl 13, dan 5 hari jika tdk tarwiyah dan lontar sampai tgl 12. Sisanya,kita ibadah masing-masing di masjid, atau piknik saja menjelajahi sekitar hotel atau kota mekkah dan madinah.
Entah bagaimana saya kurang mengerti juga, KBIH yang ikut tarwiyah lebih rajin ngopyak-ngopyak, menyemangati sambil mendorong jamaahnya untuk ibadah semaksimal mungkin di masjidil haram dan masjid nabawi.
Di sisi lain, KBIH yang lain, sering mengadakan sholat jamaah sendiri untuk KBIHnya di luar sholat jamaah di masjid hotel. Kembali kepada pertimbangan beragam ya,jadi tidak ada salah benar.

Nah,itu hasil pengamatan saya selama prosesi ibadah haji yang saya jalani. Tentunya pengamatan saya dari kacamata awam,jadi apabila ada kekurangan mohon dimaafkan dan dibantu koreksi ya.
Semoga bermanfaat dalam menemukan KBIH yang cocok ya