Kamis, 25 Oktober 2018

Haji : sebuah perjalanan hati (2)

Setelah dinyatakan istithoah dan melakukan pembayaran, proses selanjutnya adalah manasik haji. Manasik haji diselenggarakan oleh kantor kementerian agama (kemenag) dan yayasan-yayasan kbih (kelompok bimbingan ibadah haji). Karena saya dan suami memutuskan menjadi jamaah haji mandiri/pemerintah, maka kami hanya ikut manasik dari kemenag.

Manasik dari kemenag pada dasarnya ada 2,yaitu manasik masal seluruh kota (sekota bekasi dalam hal ini) dan manasik tingkat kecamatan. Manasik masal isinya lebih ke penjelasan umum persiapan ibadah haji (dan sesi jualan dari sponsor :) ), sementara manasik tingkat kecamatan lebih banyak membahas ibadah haji. Pesan buat yg akan datang manasik masal, niatkan datang untuk dengar penjelasan dari petugas kemenag saja dan jangan sekali kali tergoda belanja. Banyak yang pada akhirnya kurang dan tidak berfaedah. Apalagi pedagang keliling masuk sampai ke tempat duduk calon jamaah,wah godaan deh.

Manasik kecamatan diselenggarakan 6x pertemuan, jam 8-12, dengan pembicara dari kantor kemenag dan beberapa kbih yang sudah terdaftar di kemenag. Nah,sebaiknya nih, calon jamaah sudah cari info dan banyak baca mengenai proses ibadah haji sebelum datang ke manasik. Lho trus ngapain ikut manasik kalau sudah tau duluan? Pertama,biar cepet nyambung dan mudeng kalo diterangin sama petugas karena sdh punya gambaran awal. Kedua, supaya paham bahwa ada bbrp bagian ibadah adalah wajib dan ada pula yang sunah dan bisa paham bagaimana tuntunan ibadah menurut Rasulullah dan yang akan kita laksanakan nantinya.

Nanti akan dibagikan buku tuntunan ibadah haji dari kemenag. Bukunya dan juga koper diambil sendiri ke kantor kemenag untuk calon jamaah haji mandiri, dan diambil di kantor kbih untuk jamaah yg ikut kbih.

Catatan dari proses manasik ini adalah informasi yang diberikan sudah cukup untuk menjalankan proses ibadah haji. Mungkin berikutnya bisa ditambahkan dalam 5 minggu di luar puncak ibadah haji apa saja yang perlu disiapkan dan dilakukan jamaah supaya bisa maksimal ibadah selama di mekkah dan madinah.

Ada buku yg saya rekomen untuk dibaca sebagai persiapan ibadah haji.
Judulnya panduan manasik haji & umrah, penerbit pustaka imam syafii.

Sabtu, 25 Agustus 2018

Haji, sebuah perjalanan hati

Bagian 1, pendaftaran dan persiapan

Postingan ini sekedar share,semoga jadi manfaat dan dapat diambil hikmahnya.

Proses haji dimulai dari pendaftaran 6 th yl. Buka tabungan haji, setor minimal Rp 25jt,  lengkapi berkas, daftar deh ke kantor kementerian agama kota. Pendaftaran harus calon jamaah haji sendiri,ya. Setelah berkas diverifikasi dapat no porsi haji,balikin berkas ke bank, balikin berkas ke kantor kemenag lagi. Saya kurang paham kenapa harus bolbal,mungkin dlm bbrp tahun terakhir sudah ada penyederhanaan proses ya.

Dan sisanya adalah menunggu,dan kalau rajin sesekali mengecek di sistem antrian haji kemenag atau telpon ke kantor kemenag tempat kita mendaftar.

Dan setelah bbrp kali cek di sistem antrian haji online (salah satunya ini:
http://www.infoumrohdanhaji.com/cek-nomor-porsi-keberangkatan-haji-disini/ ), kami mulai merasa yakin akan berangkat th 2018. Tapi hingga akhir th 2017 kok sepi2 saja tidak ada telpon dari kantor kemenag kota,jadi was was lagi deh.

Titik terang mulai muncul bulan februari 18 saat ada beberapa teman ke puskesmas dan periksa kesehatan untuk haji. Mendapat info ada nama kami di daftar calhaj, saya bergegas ke puskesmas yg dimaksud. Alhamdulillah nama kami benar ada dalam daftar calhaj 18.

Di puskesmas,kami periksa kesehatan standar dan mendapat rujukan untuk medical check up lengkap di RS yg bekerja sama. Biaya di puskesmas gratis untuk.pemegang polis BPJS,namun medical check up di RS calhaj bayar sendiri ya. Biayanya sekitar Rp 600rb/org,berbeda2 tergantung pilihan RS dan area.

Medical check up di RS pilihan terutama untuk cek darah dan jantung dan mengetahui ada keluhan khusus pada calhaj. Sebelum ke RS,telpon dulu ke RS, pastikan jadwal dan perlu puasa mulai jam berapa untuk tes gula darah. Proses medical check up perlu waktu sekitar 3-4 jam dengan antrian normal. Hasil medical check up diambil sehari sesudahnya dan dibawa ke puskesmas.

Di puskesmas,hasil dari RS diperiksa. Jika tdk ada catatan khusus dan hasil pemeriksaan normal sesuai standar, kita akan diberi lembar istithoah, artinya kita mampu secara fisik dan sehat untuk berhaji. Tapiiiii, jika ada yg tidak sesuai rentang normal dari hasil RS , siap2 melanjutkan proses penyembuhan penyakit. Bisa diberi obat jalan atau jika serius dirujuk ke RS.

Istithoah = mampu
Lembar istithoah itu sakti,bisa membuat kita bisa atau tidak bisa melakukan pembayaran di sistem haji di bank.

Jadi urutannya, tes kesehatan, dapat surat istithoah, melakukan pelunasan setelah dapat info dari pemerintah mengenai waktu dan jumlah yg hrs dibayar, dan kembalikan semua berkas ke kemenag untuk dpt terdaftar sebagai jamaah di th berjalan.

Sekian dulu sharingnya ya.. in sya Allah lanjut di sesi berikut


Sabtu, 07 Juli 2018

Perpanjang SIM di Mall Pelayanan Publik

Alkisah sim akan habis sebelum akhir bulan ini. Mumpung sempet, pagi2 berangkatlah ke samsat polres bekasi. Sempet googling kl perpanjang sim harus ke MPP (Mall Pelayanan Publik) tapi krn ga pengen antri dari subuh, pede aja berangkat ke samsat polres bekasi untuk ngurus langsung di sana. Dan alhasil,nyampe samsat jam 7.30 dikasih tau oleh petugas parkir kl harus ke MPP. Hiyaa...pindah lagi..

Sampe MPP sudah meriah,ke mesin antrian dapet no 192 dari maksimal 200 orang yg dilayani..horeeee..msh dapet nomor..
Dapet nomer,trus antri dipanggil buat ambil formulir dan menyerahkan berkas awal. Berkas awalnya copy ktp, copy sim dan sim asli. Awal2 dipanggil per 10 orang,lama2 maju aja semua.

Dapet berkas,isi berkasnya,bawa bolpen sendiri aja ya,trus sambil antri tes kesehatan. Antri lumayan panjang di depan lotte mart. Di ujung antrian ada booth ada 2 petugas nanya bisa liat tes buta warna yg ada di buku di meja petugasnya,jawab iya,sudah deh petugas tanda tangan form,bayar 25 ribu per sim untuk tes kesehatanya.

Geser antrian ke booth bank bri,nguler naga lagi panjangnya bukan kepalang..bayar 80rb untuk perpanjang sim a, 75rb sim c,dapet resi untuk pengambilan sim nanti. Geser lagi ke bayar asuransi,bayar 30rb per sim. Sudah deh bayar bayarnya.

Sekarang serahkan semua bukti tes kesehatan dan bayar2 ke kotak pengumpulan berkas,duduk manis deh nunggu dipanggil foto sambil.petugas input data kita ke sistem. Eh kalo dapet duduk ya,antrian di sabtu pagi rame beud,bareng yg ngurus stnk, surat keterangan untuk.kerja,kk,ktp,dll.

Sambil nunggu ngobrol2 sama yg antri,ada yg sdh daftar online tp krn dapet jamnya jam 18-18.30 dia dtg langsung buat antri pagi. Ternyata ada antrian online buat yg ga bisa pagi lho. Cuma jamnya mang dpt sore,dilayani sampe jam 20
30 lho.cocok buat yg ngantor dan susah ijin. Tp ingat,sim maksimal akan habis 14 hari lagi. Kl lebih lama dari 14 hari ga akan dilayani kecuali kondisi khusus yg hrs tanya dulu ke.petugasnya. contohnya mau berangkat haji yg 40 hari dan ga akan keburu. Kl kondisi ini bawa copy paspor atau.pengantar dari kbih.

Setelah 45menitan (kl lg cepet konon cuma 20 menit kurang) akhirnya dipanggil foto per 10 org. Abis foto duduk lagi nunggu dipanggil untuk ambil hasil. Cepet sih,sekitar 10 menit alhamdulillah sdh dipanggil lagi buat ambil sim baru yg fotonya lebih kinclong dari 2 sim sebelumnya.
Tips : dateng pagi sebelum jam 7 sdh sampe di MPP lbh baik, bawa bolpen, fotocopy ktp dan sim disiapkan dari rumah (ada fotocopyan juga sih di depan mall) , siapkan uang tunai, dan sabar :)